![]() |
Cover Buku Sirkus Pohon |
Seberat apapun hidup, tetap ada yang bisa ditertawakan- Sirkus Pohon
Tadi malam baru
saja saya mendapatkan buku ini dari salah seorang teman yang memberikan buku
keren ini begitu saja secara gratis, kontan saya langsung berkata yess karena untuk karangan Andrea Hirata
tentu saya mau dong apalagi gratis pula, sebenarnya buku ini sudah menarik
perhatian saya sejak sebulan yang lalu hanya dari melihat cover buku nya saja
yang begitu eye catching akan tetapi
belum sempat juga saya membeli novel keren ini, dan ketika ada teman yang
menawarkan akan memberikan novel ini secara cuma-cuma jelas saya langsung grab it fast . Ok singkat cerita saya
langsung membaca novel ini malam itu juga dan langsung menyelesaikannya sampai
dini hari walaupun dengan sedikit terkantuk-kantuk. Awalnya saya merasa begitu
aneh melihat judul dari novel ini yang tidak biasa dan sebelumnya saya menduga
apakah ini novel fantasi ?, sejak saya buka novel ini dari halaman pertama dan
membaca daftar isi bab per bab nya, waw pasti di buku ini akan ada banyak
ledakan-ledakan imajinasi yang tak ayal akan membuat para pembaca ketagihan dan
tidak sabar membacanya sampai halaman terakhir dan mengetahui ending dari
ceritanya tersebut.
Menurut saya
membaca novel ini saya serasa berada disuatu plot sebuah film. Pernah menonton
film Now You See Me ?, membaca novel ini membuat saya teringat akan film ini.
banyak orang yang mereview film ini dan tidak sedikit orang yang berkata kalau
film ini begitu cerdas dan unik yang bisa membuat penonton terperangah.
Termasuk saya yang begitu gemas dan kadang bengong saking terperangahnya saat
tahu ending dari film tersebut. Nah kenapa saya bertanya tentang film ini dan
apa kaitannya ?, karena menurut saya film dan novel ini sama-sama jeniusnya
dalam mengarahkan imajinasi pembaca dan penontonnya yang bahkan akan merasa
kebingungan dan begitu sulit untuk menebak bagaimana ending dari ceritanya.
Andrea Hirata
memang satrawan kenamaan yang terkenal sangat mencintai kebudayaan aslinya di
Belitong daerah dimana dia berasal, hal ini menurut saya tidak perlu diragukan
lagi pun dengan karya-karya nya yang begitu kental dengan budaya melayu,
kearifan lokal tentang Belitong menjadi sangat kental tertuang dalam novel ini.
Karenanya menurut saya ketika anda membaca karya nya yang satu ini apapun suku
dan bahasamu, ketika menyelami lembar demi lembar novel ini Sirkus Pohon ini
mendadak kamu akan seperti terlahir kembali sebagai seorang melayu yang fasih
menggunakan bahasa melayu, seolah-olah anda sedang berada ditengah lingkungan
Belitong, penggunaan nama-nama dalam karakter di novel ini juga begitu lekat
dengan nama-nama melayu seperti Debuludin, Suruhudin, Suridin Kebul, Taripol
dan lainnya. Belum lagi penggunaan bahasa slang
Belitong seperti “Boi” dan “Ojeh” yang sering muncul dalam setiap percakapan di
novel Sirkus Pohon ini yang akan sangat mendukung anda menjadi merasa seorang
melayu Belitong pada saat membacanya.
Menurut saya
karya Andrea Hirata yang satu ini memiliki sentuhan magis dalam tiap kalimatnya
dari sanga maestro, jelas saja
misalnya saja dia membuka bab awal novel ini dengan menceritakan sebuah pohon
delima berlembar-lembar tapi terbukti tidak membuat saya bosan membacanya
karena di bumbui dengan roman, komedi dan penjelasannya yang begitu detail yang
membuat imajinasi para pembacanya jauh melompat ke dunia lain. Dunia, yang
sengaja dibangun olehnya dalam novel ini. Menurut saya ini yang membuat novel
ini berbeda dari novel-novel kebanyakan, dan perlu jam terbang tinggi untuk
membangun hal seperti ini.
Novel Sirkus
Pohon menceritakan potret kondisi masyarakat ramai bangsa ini tidak hanya
melayu Belitong, selain itu Sirkus Pohon juga menjadi roman yang sangat
berkelas menurut saya misalnya saja terdapat banyak sindiran yang secara gamblang
terhadap kondisi ekonomi, social dan politik negeri kita saat ini diungkapkan
dengan pemilihan eksekusi cerita yang begitu apik. Dalam novel ini imajinasi
anda akan dibawa juga menyusuri tentang kesabaran menunggu cinta, tentang
kesetiaan, yang tidak memandang harta, tahta atau bahkan rupa. Yang diramu
dalam sentuhan romantisme cinta layaknya roman Romeo and Juliet. Bedanya Andrea Herata menambahkan sentuhan komedi
khas melayu Belitong didalmnya yang akan membuat baper para pembacanya.
Karakter utama “Hob”
dalam novel ini akan membuat anda baper tingkat dewa karena memiliki ketulusan
cinta tak terukur, yang sudah pasti akan lekat bagi para pembacanya dan
teringat ketika usai membaca novel ini, ada juga karakter Tara dan Tegar yang
memiliki kesetiaan tak terukur pula. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya tetralogy
laskar pelangi yang secara garis besar menceritakan tentang impian dan kerja
keras, dalam karya terbarunya ini Sirkus Pohon selain mengusung tema impian dan
kerja keras dia juga menambahkan beberapa intrik yang berbeda dengan
karya-karya sebelumnya tersebut.
Dan saya yakin
ketika anda membaca buku ini kalian akan berdecak kagum pada plot dan semua
dialog-dialog para tokoh dalam novel ini yang akan membuat anda semua berusaha
menebak-nebak apa yang sebenarnya akan terjadi pada ending ceritanya. Untuk
kekurangan novel ini. Well, menurut saya so far novel ini begitu keren dan
imajinatif tetapi mungkin bagi saya merasa sedikit susah untuk mencerna
analogi-analogi yang tak biasa untuk menggambarkan sesuatu dalam novel Sirkus
Pohon ini. Akan tetapi menurut saya ini menjadi salah satu poin plus juga
karena saya menjadi belajar memahami novel secerdas ini yang tidak mungkin
diciptakan oleh sastrawan dengan jam terbang rendah.
At the end please don’t believe in everything what I’ve said in this
review, masukilah Sirkus Pohonmu sendiri dan rasakan senasasinya.
Judul : Sirkus Pohon
Penulis : Andrea Hirata
No ISBN : 9786022914099
Judul : Sirkus Pohon
Penulis : Andrea Hirata
Harga : Rp. 79,000
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : 424 Halaman
Kategori : Novel Fiksi
Bahasa : Indonesia
1 comments
Novel ini penuh letupan imajinasi yang akan membuat para pembaca senang menyusuri halaman demi halamannya.
ReplyDelete